Suasana tim SAR gabungan beserta warga membawa kantong jenazah korban yang terkena longsor di desa Sampang, Banjarnegara. |
Bencana longsor maut di Dusun Jemblung, Desa Sampang Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, telah memasuki hari kelima. Proses pencarian jenazah masih terus berlangsung.
Proses evakuasi hari ini, Selasa 16 Desember 2014, mulai terlihat berbeda. Seluruh relawan mengenakan masker dan sarung tangan karet. Aroma jenazah mulai tercium kuat dari tubuh korban yang sudah mulai membusuk.
"Karena sudah memasuki hari kelima, sebagian tubuh korban sudah mulai busuk. Aroma tak sedap pasti muncul," kata salah seorang anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisan Daerah Jawa Tengah, Misno, di posko pemulasaran jenazah.
Kuatnya aroma busuk di lokasi, terutama di posko pemulasaran jenazah, memaksa sejumlah tim medis dan relawan mengenakan masker yang sudah dioles kopi bubuk. Dengan begitu, dapat mengurangi pekatnya aroma busuk.
"Sampai hari keempat kemarin, aromanya belum terlalu. Kini sudah kuat sekali, jadi masker harus dioles kopi bubuk karena aroma kopi juga cukup kuat melawan aroma jenazah," ujar salah seorang relawan.
Pemakaman massal
Di Dusun Alian Desa Ambal, yang menjadi lokasi peristirahatan terakhir para korban longsor, terlihat para petugas sibuk menyiapkan lubang makam. Belasan lubang berukuran 1,5 x 2 meter sudah siap ditempati di atas lahan seluas 1.000 meter persegi.
"Hingga siang ini sudah ada 25 jenazah yang dimakamkan di sini. Sebanyak 23 di antaranya adalah warga Dusun Jemblung, dan dua lagi korban tak dikenal," kata Koordinator relawan penggali makam, Iwan Suwandi.
Sejauh ini, Iwan dan relawan lain belum menemui kendala berarti selama proses pemakaman. Lahan cukup tersedia, masker dan sarung tangan karet juga mencukupi. Begitu pun jumlah relawan, cukup tersedia dan banyak relawan lain yang bersukarela membantu.
Iwan mengatakan, dalam satu lubang makam ditempatkan dua atau maksimal empat jenazah. Makam itu kemudian ditandai dengan nisan sederhana dari kayu balok bertuliskan nama-nama jenazah.
"Ada beberapa warga dusun yang memang menginginkan keluarganya dimakamkan di sini. Tapi ada juga yang sudah dikubur terus minta digali lagi agar dipindahkan ke makam milik keluarga mereka," kata Iwan.
Komentar
Posting Komentar
Jangan lupa kirim kritik dan sarannya pada kolom komentar diatas ya!
Mari kita berdiskusi!
Note: Mohon untuk tidak spam ya!