Langsung ke konten utama

ISIS Hendak Jual Jasad James Foley Seharga Rp 12 Miliar

Wartawan AS James Foley dengan eskekutornya yang bertopeng. Foley telah hilang sejak dia ditangkap di Suriah pada November 2012. Namun sebuah video terbaru yang dirilis ISIS menunjukkan Foley dipenggal setelah Presiden Obama memerintahkan serangan udara terhadap posisi kelompok militan itu di Irak utara pada awal Agustus ini


Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan mencoba menjual jasad jurnalis AS, James Foley, yang tewas dipenggal kepada orangtuanya atau Pemerintah AS dengan harga 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 12 miliar.

Seorang sumber yang dihubungi ISIS untuk menjadi perantara tawaran ini mengatakan kepada situs berita BuzzFeed News, tawaran ini adalah bentuk rasa iba terhadap keluarga Foley. ISIS bahkan menawari keluarga Foley sampel DNA untuk membuktikan bahwa jasad itu memang jasad jurnalis AS tersebut.

"Mereka meminta 1 juta dollar AS dan mereka akan mengirim sampel DNA ke Turki, tetapi mereka meminta uangnya terlebih dahulu. Mereka tak akan memberikan sampel DNA sebelum menerima uang," ujar sumber itu.

Sumber itu menambahkan, dia khawatir Pemerintah AS akan menghentikan rencana ini meski keluarga Foley menginginkannya. Sebab, Pemerintah AS sudah menolak membayar uang tebusan untuk membebaskan Foley.

James Foley adalah sandera AS pertama yang dipenggal ISIS dan proses pemenggalan Foley direkam, kemudian diunggah ke dunia maya. Sejak saat itu, ISIS yang menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah telah memenggal dua lagi warga AS dan seorang warga Inggris.

Sejauh ini, belum diperoleh komentar dari pihak keluarga James Foley terkait kabar ini. Sementara itu, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan lebih banyak informasi.

Artikel Terkait:

Komentar