Langsung ke konten utama

Pesona Langit Papua Saat Gerhana Matahari

Dikutip dari liputan6.com,
Puncak gerhana matahari terlihat dari langit Jakarta, Rabu (9/3/2016). Di Jakarta, gerhana matahari terjadi sebesar 88,76 persen selama sekitar 2 jam yang dimulai pukul 06.19 WIB dan berakhir pada 08.31 WIB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Ratusan warga Kota Jayapura dan sekitarnya antusiastis menyaksikan gerhana matahari di halaman kantor TVRI Papua di Jayapura, Rabu (9/3/2016). Mereka pun mengungkapkan keterpesonaannya pada fenomena alam langka yang baru saja disaksikan.

Masyarakat melihat langsung gerhana dengan menggunakan kaca mata milik BMKG Jayapura.

"Kami memang tidak menyediakan kaca mata secara khusus namun masyarakat dipersilahkan menggunakan kaca mata milik BMKG," kata Kepala Seksi Pelayanan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jayapura Zem Padama seperti dilansir Antara.

Beberapa warga melukiskan kekaguman dan kebagiaannya melihat fenomena alam yang langka nan indah ini, antara lain Leli, pelajar kelas 3 sekolah dasar. Leli mengaku senang bisa melihat gerhana matahari walaupun cuma sebentar.

"Matahari nampak berwarna kuning terang tetapi bagian atasnya terlihat terpotong dan bentuknya seperti bulan sabit," kata Leli, didampingi ibu dan kakaknya.

Sebaliknya Mesak Tomasila, warga Merauke, kecewa karena tidak ada pertokoan yang menjual kaca mata khusus untuk melihat gerhana. Namun kekecewaannya terobati setelah meminjam kaca mata milik BMKG dan melihat proses gerhana matahari walaupun untuk Jayapura hanya terlihat separuh.

"Walaupun harus bergantian namun tetap bersyukur bisa melihat proses gerhana matahari," kata Mesak.

BMKG Jayapura menyiapkan 2 teropong untuk menyaksikan gerhana dan layar monitor di halaman TVRI Jayapura.

BMKG melaporkan untuk wilayah Jayapura gerhana matahari mulai pukul 08.53 WIT dengan puncaknya pada pukul 10.17 WIT dan berakhir 11. 48 WIT.

Artikel Terkait:

Komentar

Postingan Populer 7 Hari Terakhir:

Usia 29 Tahun, Tapi Wanita Ini Seperti Nenek

Hu Juan (29) berubah menjadi seperti nenek-nenek berusia 60-an. Dikutip The New Blog Hz dari Liputan6.com, Jakarta  Kasus medis langka kembali muncul di daratan Cina, Hu Juan (29) berubah menjadi seperti nenek-nenek berusia 60-an. Seluruh lapisan kulitnya mengendur secara drastis. Seperti diberitakan  Foxnews , Selasa (9/12/2014) menurut keterangan dokter, Hu dalam kondisi yang sehat. Namun ia didiagnosis dengan penyakit cutix Laxa, gangguan jaringan ikat yang ditandai dengan kulit yang kendur dan tidak elastis. Menurut National Institutes of Health (NIH), sekitar 200 keluarga terkena dampak ini di seluruh dunia. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mutasi gen yang menurunkan fungsi serat elastis, yang secara normal memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk jaringan ikat di seluruh tubuh. Sejak didiagnosis penyakit aneh, Hu dilaporkan depresi dan pernah mencoba bunuh diri dua kali. Ibu muda itupun sekarang takut melihat cermin serta tidak ingin keluar rumah karen...